Dalam sebuah hubungan pacaran pastilah memerlukan KOMITMEN.
apa yang kamu lakukan sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan?
apa pertimbangan untuk "menembak"?
disitulah kamu membuat komitmen.
Mencetuskannya memang mudah, tapi bagaimana mempertahankannya?
komitmen itu berarti:
berani menjalin hubungan serius HANYA dengan SATU orang.
"mencintai itu seperti memilih 1 bunga di tengah taman dengan banyak bunga. sekali kamu petik sebuah bunga itu, kamu harus terus merawatnya, rawatlah kesegarannya, rawat cerahnya warna bunga itu. Namun jika di taman itu kamu melihat bunga lain yang NAMPAK lebih indah, dan kamu membuang bunga yang telah kamu petik tadi untuk berlari mendapatkan bunga yang nampak lebih indah tadi. saat kamu petik bunga yang nampak lebih indah itu, kamu baru menyadari bahwa bunga itu PALSU, maka kamu kembali untuk mengambil bunga yang pertama kamu petik, dan kamu akan menyesal karena tanpa sengaja kamu telah menginjaknya saat kamu berlari untuk memetik si bunga palsu. betapapun kamu membenahi kerapian bunga itu, pasti ada kelopaknya yang terlepas, pasti ada lumpur yang menempel padanya."
mungkin tidak ada status SELINGKUH, tapi hanya dengan flirting n teasing saja, apa kamu sadar, kamu telah menggali lubang yang sangat dalam di hati pasanganmu? dan kata maaf pun TAK MAMPU mengobatinya...
apakah kamu memikirkannya, saat ia tetap setia menunggumu stiap malam? saat ia memberikan seluruh waktunya untuk mencintaimu? ia memang bersalah, namun ia BERANI mengakui, dan BENAR- BENAR tidak mau mengulanginya, sedangkan apa yang kamu lakukan dengan bunga palsu itu?
pernahkah kamu ingat, betapa kalian berdua sangat menikmati saat menghabiskan waktu bersama? itu yang harus dipertahankan. karena CINTA itu SEBUAH PROSES, bukan hanya punya tujuan yang sama, lantas berjalan di jalan yang terpisah. so, luangkanlah waktu selama waktu itu masih ada. karna panjangnya USIA, siapa yang tahu?
Komitmen itu KESEDIAAN untuk BERKORBAN, ingatkah perngorbanan "bunga yang malang" saat ia merelakan dirinya terputus dari batangnya, yang memberinya asupan makanan untuk kelangsungan hidupnya? ingatkah pengorbanannya untuk terinjak- injak, dan tergenang dalam lumpur? apakah ia marah? TIDAK, ia hanya merasakan sakit, tanpa mengharapkan kamu merasa apa yang ia rasakan.
MASIH BISAKAH KOMITMEN ITU DIPERTAHANKAN?
#Tapi semua itu adil, dan roda terus berputar, jadikan pengalaman si bunga itu sebagai pelajaran untukmu, agar pengorbannya tak pernah menjadi sia- sia... =')
